Tuesday, October 25, 2011
PAHANG NEGERIKU
Sejarah menunjukkan bahawa cogan yang menjadi lambang kebesaran kerajaan negeri Pahang iaitu gading gajah yang bersilang dengan bayangan daun kahwa (kopi) dijelmakan dalam bentuk mata tombak ditengahnya serta dirangkaikan huruf ‘’YA-ALIF LAM THO YAA FA’’ iaitu ‘’YA-LATIFF’’ pada sebelah kanan dan kiri diantara hujung sebelah atas dua gading gajah bersilang dengan bilah mata tombak. ‘’YA-LATIFF’’ ialah zikir dalam amalan ibadah agama Islam, satu dari 99 nama Allah. Menurut pengkaji sejarah inilah satu daripada kelebihan dan ketinggian nilai penghormatan yang ada diterapkan pada cogan kerajaan negeri Pahang dari dahulu hingga sekarang dan mudah-mudahan hingga ke akhir zaman. Demikian jugalah hendaknya gandingan warna putih-hitam bendera negeri Pahang yang dihormati dan disanjung tinggi terus menjadi kesayangan dan kebanggan rakyat dan penduduk negeri Pahang selama-selamanya.
Saturday, October 22, 2011
Aku cuba untuk berubah…
Saat mata kubuka perlahan
Syukur aku masih diberi hidup
Ruang untuk bernafas
Di muka bumi-Mu Ya Allah
Lantas kutitipkan wudhu’
Melangkah sujud pada-Nya
Hanya kepada Engkaulah kami sembah
Dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
Kuhadapkan wajah menuju kiblatku
Tangan kutadah menyeru namaMu
Ya Allah Ya Ghaffar
Ampunkanlah daku
Sesungguhnya hamba-Mu ini tidak pernah terlepas dari melakukan dosa
Sering lalai dan leka
Dengan muslihat duniawi yang tidak ke mana
Terasa air jernih menitis hiba
Mengenangkan kerdilnya diriku di sisi-Nya
Sesungguhnya
Dia yang Maha Rauf
Tiada walau sedetik melupai aku
Dia yang Maha Tawwab
Menerima taubat
Sekalian hamba-Nya
Sebelum Israfil meniup sangkakala
Hati ini… jiwa ini…
Masih lagi merintih
Lagaknya seperti bayi jerih bertatih
Resah nuraniku penuh persoalan
Yang aku sendiri tiada jawapan
Ya Dzul-Jalali
Apa aku bisa menjadi hamba-Mu
Yang lisannya setiap saat basah dengan zikrullah?
Apa aku bisa menjadi umat pesuruh-Mu
Yang senantiasa hidup dengan sunnah Muhammad Rasulullah?
Dan apakah aku bisa menjadi seorang Mukmin
Yang beramal dengan kitab-Mu seluruh hidupku?
Ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim
Sesungguhnya aku tidak layak untuk syurga-Mu
Namun tidak pula sanggup ke neraka-Mu
Ampunkan dosaku
Terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkaulah Pengampun dosa-dosa besar
Ya Allah Ya Rabbi
Pancarkanlah nur-Mu ke dalam hidupku
Biarkan halawatul iman itu meresapi kalbu
Kirimkanlah taufik dan hidayah-Mu untukku
Agar aku bisa berdiri teguh disirat-Mu
Sesungguhnya ibadatku, hidupku dan matiku
Hanya untuk-Mu Ya Allah
Di sini…
Di kiblat ini…
Aku cuba untuk berubah…
Syukur aku masih diberi hidup
Ruang untuk bernafas
Di muka bumi-Mu Ya Allah
Lantas kutitipkan wudhu’
Melangkah sujud pada-Nya
Hanya kepada Engkaulah kami sembah
Dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
Kuhadapkan wajah menuju kiblatku
Tangan kutadah menyeru namaMu
Ya Allah Ya Ghaffar
Ampunkanlah daku
Sesungguhnya hamba-Mu ini tidak pernah terlepas dari melakukan dosa
Sering lalai dan leka
Dengan muslihat duniawi yang tidak ke mana
Terasa air jernih menitis hiba
Mengenangkan kerdilnya diriku di sisi-Nya
Sesungguhnya
Dia yang Maha Rauf
Tiada walau sedetik melupai aku
Dia yang Maha Tawwab
Menerima taubat
Sekalian hamba-Nya
Sebelum Israfil meniup sangkakala
Hati ini… jiwa ini…
Masih lagi merintih
Lagaknya seperti bayi jerih bertatih
Resah nuraniku penuh persoalan
Yang aku sendiri tiada jawapan
Ya Dzul-Jalali
Apa aku bisa menjadi hamba-Mu
Yang lisannya setiap saat basah dengan zikrullah?
Apa aku bisa menjadi umat pesuruh-Mu
Yang senantiasa hidup dengan sunnah Muhammad Rasulullah?
Dan apakah aku bisa menjadi seorang Mukmin
Yang beramal dengan kitab-Mu seluruh hidupku?
Ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim
Sesungguhnya aku tidak layak untuk syurga-Mu
Namun tidak pula sanggup ke neraka-Mu
Ampunkan dosaku
Terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkaulah Pengampun dosa-dosa besar
Ya Allah Ya Rabbi
Pancarkanlah nur-Mu ke dalam hidupku
Biarkan halawatul iman itu meresapi kalbu
Kirimkanlah taufik dan hidayah-Mu untukku
Agar aku bisa berdiri teguh disirat-Mu
Sesungguhnya ibadatku, hidupku dan matiku
Hanya untuk-Mu Ya Allah
Di sini…
Di kiblat ini…
Aku cuba untuk berubah…
Ghaffar: yang Maha Pengampun
Rauf: yang Maha Pengasih serta Penyayang
Tawwab: yang Menerima Taubat
Dzul-Jalali: yang Mempunyai Kemuliaanku
Halawatul iman: kemanisan iman
KITA YANG MENENTUKAN NYA...
Dalam kesibukan kita sebagai manusia mencari kesempurnaan dunia, ada diantara kita terlupa akan kesempurnaan rohaniah untuk di bawa pulang nanti bertemu yang Maha Esa.
Sering dijadiakan alasan "masa" menjadi penghalang untuk berbuat amal kebajikan apatah lagi ibadah. Kalau difikirkan dari aspek pekerjaan, yang lain pun ade tanggungjawab masing-masing. Tetapi mengapa masih mampu bagi segolongan pihak menyempurnakannya.
Disini tidaklah saya cuba mengatakan diri saya ini begitu sempurna. Hanya sedikit pengetahuan yang diizinkan oleh Allah swt kepada saya untuk dikongsi bersama. Hidup kita yang sangat singkat ini, penuh dengan banyak perkara dan tanggungjawab untuk dilaksanakan.
Tatkala kita sibuk mengerjakan yang lain, kita sering terlupa mengerjakan yang wajib. Sudah menjadi lumrah kita sebagai manuasia perlu mencari keperluan dalam hidup. Tetapi apalah salahnya kalau kita praktikkan masa sedikit untuk menunjuk rasa kasih dan sayang kita pada-Nya yang Maha Mengasihi lagi Maha Pemberi.
Kalau dilihat dari aspek masa yang sering menjadi persoalan atau lebih tepat lagi faktor utama kepada kita, kalau tak silap kita ade 24 jam sehari....Kita berkerja lebih kurang 8 ke 10 jam sehari, kita berehat lebih kurang 5-8 jam. Kalau dikira masa yang memang betul-betul kita gunakan lebih kurang....18 jam. Tapi kita ada 24 jam. Hmm....kita ade lebih kurang 6 jam lagi.
Mari kita lihat berapa banyak masa yang diambil untuk mengerjakan solat yang telah diwajibkan keatas kita... Kalau saya kira masa yang diambil kalau kita berjemaah dimasjid.... Kalau 4 rakaat + wirid + doa = 15 minit. Kalau kita kira purata dalam 15 minit satu waktu.... 15 x 5 = 1 jam 5 minit. Hmmm...ade berbaki lagi...4 jam setengah.
Setiap apa yang telah difardhukan ke atas kita adalah tanggungjawab yang kita perlu lakukan walau dalam apa keadaan sekali pun. Ini kerana setiap apa yang wajib itu ada kebaikannya. Contohnya solat itu sendiri. Selain sebagai penenang jiwa ia juga merupakan "magnet" rezeki. Jadi kenapa perlu kita abaikan..? padahal awalnya tadi kita sendiri yang sibuk dengan pencarian nafkah hidup. Bila dah diberikan peluang oleh Allah swt untuk dipermudahkan, kenapa kita perlu pilih jalan yang susah? Itu baru hanya satu, masih banyak lagi amal ibadah yang membawa terus menerus kebaikan kepada kita.
Jadi tunggu apa lagi..... Rebutlah peluang sementara kita masih ade kudrat melakukannya. Janganlah kita berputus asa pada rahmat Allah, sesungguhnya Allah swt itu Al Rahman.... Al Rahim.... Dan tidak akan pernah Dia mahu melihat hamba-hambanya dalam kesusahan. Seruan saya pada diri saya dan yang lain... Marilah kita banyakkan ibadah kita mudah-mudahan kita akan dirahmatiNya.
LAYAK KAH AKU ?
Aku manusia biasa
Penuh sifat mazmumah yang membelenggui diri
Dendam, marah, putus asa dan kecewa
Bukan itu yang aku impikan
Tapi aku ingat
Aku sememangnya tak layak
Untuk berkata dendam dan kecewa
Kenapa?
Aku kecewa
Untuk apa aku katakan aku kecewa?
Sedangkan usaha belom lagi aku lakukan
Imbas kembali detik kekasih Allah
Kembangkan syiar islam
Penuh onak dan duri
Dicaci dan dimaki sesuka hati
Tanpa rasa kecewa
Diajarkan jua umat manusia
Mencari hakikat ketuhanan yang Maha Esa
Agar berbahagia dunia dan akhirat
Untuk itu
Layakkah diriku ungkap kata 'kecewa'?
Dendam
Untuk apa aku berdendam
Hanya dek hati terguris
Oleh kata-kata yang menyakitkan
Atau perbuatannya yang kalampauan
Oh! Rugilah aku
Sedangkan Rasulullah
Hanya memaafkan umatnya
Lagi mendoakan
Mulia sungguh budi pekertinya
Tanpa perasaan dendam
Kepada sesiapa
Oh! Siapakah aku
Untuk berdendam?
Marah?
Lupakah aku pada hadith Rasulullah?
Daripada Abu Hurairah ra
Bahawasanya Rasulullah SAW bersabda:
Bukanlah seorang yang kuat itu,ialah orang yang kuat bergusti (tenaganya),
Tetapi, orang yang kuat itu
ialah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah
Tapi
Mengapa ia masih membelenggu diri
Bagaikan ada tali yang mengikatnya
Oh Tuhan
Syaitankah itu?
Ampuniku Ya Allah
Lindungilah diriku dari musuh-Mu
Oh Tuhanku
Aku hanya manusia biasa
Yang hina lagi dina
Yang penuh dosa kemaksiatan
Ampunilah aku
Permudahkan lah jalan-Mu
Bagiku juga umat manusia
Kejalan keredhaan-Mu
Subscribe to:
Comments (Atom)
